Bab I
Sel
A.
Komponen kimiawi
penyusun sel.
Secara garis besarnya, komponen
kimia sebuah sel terdiri atas senyawa organik,
senyawa anorganik, unsur makro dan unsur mikro.
1.
Senyawa Organik
Se nyawa organik tersusun atas
unsur utama C, H, dan O. Ditambah beberapa unsur lain seperti N, S dan P.
Setidaknya ada 3 macam senyawa organik yang menjadi komponen kimia sebuah sel,
yaitu : karbohidrat, lemak dan protein.
a.
Karbohidrat,
Karbohidrat tersusun atas unsur
C, H dan O dengan rumus molekul ( CnHnOn ) misalnya : glukosa ( C6H12O6 ),
triosa ( C3H6O3 ) dan lain sebagainya.
Karbohidrat disintesis terutama oleh sel tumbuhan melalui proses
fotosintesis.
Pada beberapa jenis
mikroorganisme tertentu, karbohidrat juga disintesis melalui proses
kemosintesis. Fungsi utama dari senyawa organik yang satu ini, adalah sebagai
sumber energi bagi sel ( bagi mahkluk hidup ).
Beberapa jenis karbohidrat yang
dikenal manusia, antara lain :
1)
monosakarida,
merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul yang lebih
kecil lagi. Beberapa contoh karbohidrat dari jenis ini, antara lain : triosa (
C3H6O3 ), tetrosa ( C4H6O4 ), pentosa ( C5H10O5 ) yang penting untuk penyusunan
senyawa lainnya seperti DNA, RNA, ADP maupun ATP. Termasuk monosakarida adalah
glukosa ( C6H12O6 ), fruktosa ( C12H22O11 ) dan galaktosa.
2)
disakarida,
merupakan karbohidrat yang mengandung 2 unit sakarida, dimana pada saat
dihidrolisi sakarida akan menjadi dua monosakarida . Contohnya : sukrosa (
dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa ), maltosa ( dihidrolisis menjadi 2
glukosa ).
3)
polisakarida,
yang merupakan karbohidrat dengan susunan terdiri atas unit-unit monosakarida.
Beberapa golongan polisakarida, antara lain : amilum / zat tepung / pati ,
glikogen / gula hati, dan selulosa sebagai pembentuk dinding sel tumbuhan.
b.
Lemak / Lipida
Tersusun atas unsur C, H dan O,
lemak memiliki beberapa fungsi , seperti : membentuk membran sel bersama
protein dan karbohidrat, mengatur peredaran lemak, juga sebagai sumber energi
cadangan bagi sel. Senyawa utama yang membentuk lemak adalah asam lemak dan gliserol.
Beberapa senyawa yang termasuk lemak meliputi asam lemak, malam, sterol,
vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak ( contohnya vitamin A, D, E, dan K
), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, glikolipid,
terpenoid (termasuk di dalamnya getah
dan steroid ) dan lain-lain.
c.
Protein
Agak berbeda dengan karbohidrat
dan lemak, protein selain tersusun atas unsur C, H dan O juga tersusun atas
unsur N dan kadang-kadang juga ditambah dengan P dan S. Protein merupakan
komponen pembentuk sel dan bagian-bagiannya. Beberapa peran / fungsi yang
penting dari protein, antara lain : membentuk organel sel ( ribosom,
mitokondria, kromosom dll ), membentuk selaput sel, membangun dan mengganti
jaringan yang aus, membentuk senyawa lain ( hormon, antibodi, enzim ). Di dalam
sel sendiri terdapat berbagai jenis protein, misalnya : protein sederhana (
albumin, globulin ), protein kompleks ( lipoprotein, nukleoprotein ), enzim (
koenzim, apoenzim ), hormon, asam nukleat. Protein disintesis di dalam tubuh melalui
sebuah proses sintesis protein dimana asam-asam amino tertentu akan disusun
membentuk rangkaian polipeptida.
2.
Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yang menjadi
komponen kimiawi sel antara lain :
a.
air
( H2O ) yang memiliki peran besar / sentral bagi kehidupan sebuah sel. Beberapa
peran air di dalam sel antara lain : sebagai media reaksi kimia, transportasi
zat, juga sebagai pelarut berbagai zat di dalam sel.
b.
garam
mineral, yang sebagian besar terdapat dalam bentuk ion positip ( anion )
ataupun ion negatip ( kation ). beberapa contoh garam mineral dalam sel antara
lain : NaCl, MgCl, CaSO4, NaHCO3.
c.
gas,
meliputi beberapa jenis gas yang banyak terlibat dalam aktivitas sel seperti :
Oksigen ( O2 ), karbondioksida ( CO2 ), amonia ( NH3 ).
3.
Unsur makro
Unsur makro merupakan unsur
terbesar yang menyusun sebuah sel. Unsur makro ini terdiri atas 5 ( lima )
unsur utama , yaitu Oksigen ( O2 ) sebanyak 62 %, karbon ( C ) sebanyak 20 %,
hidrogen ( H ) sebanyak 10 %, nitrogen ( N ) sebanyak 10 % dan kalium ( K ) sebanyak
25 %. Selain itu juga terdapat sulfur ( S ), fosfor ( P ), kalsium ( Ca ),
magnesium ( Mg ), natrium ( Na ) . Dari berbagai jenis unsur tersebut, unsur
karbon, hidrogen dan oksigen adalah unsur paling utama dan dapat bersenyawa
membentuk molekul karbohidrat, lemak, asam nukleat dan protein.
4.
Unsur mikro
Unsur mikro merupakan unsur yang
terdapat dalam jumlah sedikit sekali. Beberapa jenis unsur mikro, antara lain :
besi ( Fe ), tembaga ( Cu ), kobalt ( Co ), mangan ( Mn ), seng ( Zn ),
molibdenum ( Mo ), boron ( Bo ) dan silikon ( Si ).
B.
Struktur dan fungsi
bagian-bagian sel
1. Struktur sel dan
fungsi sel meliputi,
a.
Membran sel
b.
Sitoplasma
c.
Inti sel
2. Perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan
3.
Sel
prokariotik dan sel eukariotik
4. Perbedaan sel hewan
dan tumbuhan.
5.
Organel
sel hewan dan tumbuhan.
Sel
tumbuhan dan hewan (retikulum endoplasma, badan golgi, mitochondria, ribosom,
lisosom, kloroplast, sentriol, nukleus dan nukleolus)
6. Struktur membran
sel
7. Plasmolisis
8.
Mekanisme pengangkutan zat melalui membran sel antara lain:
a. Difusi
Perpindahan zat (cair atau
padat) dari larutan berkadar tinggi ke larutan berkadar rendah tanpa bantuan
energi.
b. Osmosis
Perpindahan air atau zat pelarut dari larutan yang
berkadar rendah ke larutan yang berkadar tinggi melalui membran semipermiabel tanpa bantuan energi.
c. Imbibisi
d. Transpor aktif
Transpor yang memerlukan energi
untuk keluar dan masuknya ion atau molekul zat melalui membran plasma.
9.
Endositosis/eksositosis
Peristiwa
memasukkan atau mengeluarkan zat padat atau tetes cairan melalui membran.
10. Penerapan konsep transpor melalui membran.
Salah
satu pemanfaatan konsep dilakukan untuk pengawetan makanan, seperti pembuatan
manisan, ikan asin dll.
C.
Kegiatan sel sebagai
unit structural dan fungsional mahluk hidup
1. Sel
Dari tahun 1665, ketika Robert
Hooke mengamati sel, hingga pertengahan abad 20, ilmuwan biologi hanya memiliki mikroskop cahaya untuk mengamati sel. Meskipun
demikian, mereka banyak menemukan hal-hal penting, seperti makhluk hidup satu
sel, sel-sel penyusun hewan dan tumbuhan, serta struktur sel. Hasil yang mereka
dapat pada akhirnya menghasilkan suatu teori yang disebut teori sel, yaitu
sebagai berikut
a.
Sel
merupakan dasar penyusun makhluk hidup. Oleh karena itu, semua makhluk hidup
tersusun atas sel.
b.
Sel
merupakan dasar penyusun fungsional dari makhluk hidup.
c.
Semua
sel berasal dari sel melalui proses pembelahan sel.
Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam
sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri, virus dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri
dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh
manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh
tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh
bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus
berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi. Ukuran sel
bervariasi dapat dibandingkan pada beberapa organisme berikut ini dibandingkan
dengan ukuran molekul, antara lain :
a.
Sel
bakteri Tifoid panjangnya mulai dari 0,2 µm - 0,5 µm;
b.
Sel
darah merah 7µm
c.
Sel
hati 20µm
d.
Sel
Amoeba + 100 µm; Ukuran sebagian besar sel tunggal biasanya tidak melebihi 35
µm;
e.
Sel
telur manusia berdiameter 0,1 mm (100 µm);
f.
Molekul
hemoglobin + 0,007µm.
D.
Transport melalui membran
Transportasi
zat melalui membran dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu Transpor Aktif dan
Transpor Pasif.
1. Transpor Aktif
merupakan perpindahan molekul zat
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan melawan gradien
konsentrasi yang membutuhkan energi di ATP. Transpor aktif juga merupakan
Transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan pada transpor aktif
adalah (Adenosin Trifosfat) yang merupakan energi kimia tinggi yang berasal
dari hasil respirasi sel di mitokondria. Transfor aktif berfungsi untuk
memelihara keseimbangan di dalam sel. Transpor Aktif melalui membran sel dapat
berupa endositosis dan eksositosis.
a)
Endositosis
merupakan peristiwa pembentukan
kantong membran sel saat larutan/partikel ditransfer ke dalam sel. endositosis
antara lain Pinositosis dan Fagositosis.
b)
Pinositosis
dalam bahasa Yunani `pinos`
berarti minum. Pinositosis terjadi pada benda-benda cair. contohnya penyerapan
nutrisi oleh sel-sel embrio. Peristiwa ini dapat terjadi jika terdapat
konsentrasi yang sesuai dari asam amino, protein, atau ion-ion tertentu pada
medium sekeliling sel dengan di dalam sel. contoh peristiwa pinositosis adalah
penyerapan nutrisi oleh embrio mamalia.
Pinositosis
1-2 : molekul melekat pada plasma
3-5 : terjadi lekukan (ivaginasi)
6-8 : lepas dari membran plasma
dan fragmentasi
Fagositosis dikemukakan oleh E.
Metchnikkaf pada akhir abad 19 untuk benda padat. contoh fagositosis adalah sel
darah putih menelan bakteri amoeba dalam menyerap makanan.
Eksositosis
adalah
proses pengeluaran zat dari dalam sel melalui membran dengan bantuan vesikel
(gelembung) yang berfungsi membawa molekul menuju membran sel untuk kemudian
dilepaskan dari membran sel. contoh proses eksositosis adalah pengeluaran
(sekrit) cairan oleh sel-sel kelenjar seperti kelenjar pankreas mengeluarkan
hormon insulin dan sel kelenjar dalam memerlukan sekritnya/getahnya. contoh
lainnya yaitu proses pemasukan makromolekul zat ke dalam membran sel dengan
cara pelekukan membran ke arah bagian dalam.
2. Transpor Pasif
merupakan proses perpindahan zat secara
spontan tanpa memerlukan energi di ATP (Adenosin Trifosfat) yang dihasilkan
oleh mitokondria. Transpor aktif antara lain Difusi, Osmosis (difusi air), dan
Difusi terbantu.
a.
Difusi
merupakan perpindahan molekul zat
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya menjadi
sama yang berlangsung melalui membran atau tidak. Zat yang berkonsentrasi
tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah disebut Hipotonis,
sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas
baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh).
Difusi
terbagi menjadi 2, yaitu Difusi sederhana dan Difusi terfasilisasi.
1) Difusi Sederhana =
difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air.
2) Difusi Terfasilisasi =
difusi melalui membran dengan bantuan protein pembantu yaitu protein integral.
contohnya pembuatan telur asin, respirasi sel, dan membuat asinan buah.
Kecepatan
difusi dipengaruhi oleh :
Konsentrasi
zat -> semakin tinggi konsentrasi zat, semakin cepar terlarut.
a) Ukuran molekul zat
-> semakin kecil ukuran molekul zat, semakin cepat proses difusi.
b) Luas bidang permukaan
-> semakin luas bidang permukaan, semakin lama larutnya.
c) Suhu ->
kecenderungan zat bergerak ke segala arah, sehingga menimbulkan tekanan.
semakin panas suhu, difusi semakin cepat.
b.
Osmosis/Difusi
Air
merupakan perpindahan molekul air dari
konsentrasi molekul yang tinggi (hipotonis) ke konsentrasi molekul yang rendah
(hipertonis) melalui membran semipermiabel.
c.
Difusi
Terbantu (Facillitated Dufussion)
merupakan
difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. difusi
ini memerlukan bantuan protein misalnya enzim. Permease adalah protein membran
sel yang membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua lapis
fosfolipid membran sel. contohnya adalah bakteri Escherichia coli pada saat dipindahkan ke medium yang
mengandung laktosa, metabolismenya menurun karena membran selnya tidak dapat
dilalui lektosa (impermeabel). Beberapa menit kemudian, laktosa mulai dapat
masuk ke dalam sel karena terbentuknya enzim permease.
tambahan
:
Endosmosis
= proses masuknya air ke dalam sel akibat sel berada pada lingkungan hipotonik.
Eksosmosis
= proses keluarnya air dari dalam sel akibat sel berada pada lingkungan
hipertonik.
Hemolisis
= sel mengembang dan pecah karena mengalami endosmosis yang berlebihan.
Turgor
= tekanan yang terjadi antara isi sel dengan dinding sel.
Krenasi
= penyusutan sel karena mengalami eksosmosis.
Plasmolisis
= lepasnya membran sel dari dinding sel akibat sel berada pada larutan
hipertonik.
E.
Sintesa protein untuk
menyusun sifat morfologis dan fisiologis sel
Sintesis
protein adalah proses pencetakan atau pembentukan protein yang terjadi didalam
sel. Secara garis besar, sintesis protein di lakukan melalui dua tahap, yaitu
trankripsi dan translasi. Transkripsi
merupakan proses pencetakan m RNA oleh DNA didalam inti sel. Sedangkan
translasi merupakan penerjemahan kode oleh t RNA yang dibawa oelh m RNA menjadi urutan asam
amino-asam amino yang membentuk suatu polipeptida ( protein). Protein
menentukan sifat morfologis dan fisiologis sel. Sel akan memiliki sifat morfologis
dan fissiologis yang berbeda- beda
tergantung dari jumlah, jenis, dan urutan asam amino-asam amino yang menyusun
protein. Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh DNA. DNA merupakan salah
satu materi genetis yang terdapat didalam inti sel(nucleus).
Protein
terdapat dalam semua sel hidup. Kandungan protein meliputi unsure karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Cirri khas protein ditentukan oleh jumlah asam
amino, macam asam amino, dan urutan asam amino yang menyusunnya. Sel- sel yang
menyusun tubuh mahkluk hidup mempunyai sifat morfologis dan fisiologis yang
berbeda- beda. Kumpulan sel membentuk jaringan.jaringan satu dan jaringan
lainnnya dibentuk oleh sel-sel yang
berbeda secara morfologis maupun fisiologis. Protein yang dihasilkan
melalui sintesis protein yang dikendalikan oleh DNA. Protein dibentuk melalui
proses sintesis protein yang terjadi di dalam ribosom. Artinya, sintesis
protein memegang peranan penting dalam menentukan sifat morfologis dan
fisiologis sel.
F.
Reproduksi sel sebagai
kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan memperbanyak tubuh
Sel
adalah satuan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu,
sel juga mengadakan pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi sel adalah
pembiakan sel dari satu menjadi dua atau lebih dengan cara pembelahan.
Berdsarkan jumlah sel yang menyusun tubuh mahkluk hidup, mahkluk hidup
dibedakan menjadi dua kelmpok, yaitu uniseluler dan multiseluler. Uniseluler
adalah mahkluk hidup yang tersusun atas satu sel, sedangkan multiseluler adalah
mahkluk hidup yang tersusun atas banyak sel.
Mahluk hidup bersel satu maupun hidup bersel banyak akan memperbanyak jumlah
selnya melalui reproduksi sel. Akan tetapi reproduksi sel untuk kedua kelompok
mahkluk hidup ini mempunyai tujuan yang berbeda.Makhluk hidup bersel satu
(uniseluler), misalnya bakteri melakukan reproduksi dengan cara membelah diri.
Reproduksi
sel dibedakan menjadi dua, yaitu miosis dan meiosis. Pembelahan mitosis adalah
pembelahan sel yang mengahsilkan dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom
yang sama dengan jumlah kromosom sel induknya dan memiliki sifat yang sama
dengan sifat induknya. Pembelahan ini terjadi pada perbedaan mitosis terjadi di jarinagan embrional.
Pembelaha mitosis berlangsung melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase,
dan telofase. Antara pembelahan mitosis yang satu dengan mitosis berikutnya
terdapat satu fase antara, yang disebut interfase. Interfase disebut juga fase
istirahat.
Fase-
fase pada pembelahan mitosis adalah sebagai berikut :
1. Profase
Fase
ini di awali dengan terjadinya perubahan pada sel dan sitoplasma. Perubahan
pada inti sel ditandai dengan menghilangnya anak inti, sedangkan perubahan pada
sitoplasma ditandai dengan terbentuknya gelondong mitosis. Pada awal profase, membrane inti masih
tampak, kemudian segera terpecah- pecah. Lalu kromatin yang tampak sebagai
granula (butiran) akan memanjang menjadi benang kromatin, kemudian benang
kromatin akan memendek dan menebal menjadi kromosom.
Secara ringkas, profase ditandai oleh beberapa
hal berikut :
a.
Kromatin yang tampak seperti granula berubah menjadi benang- benang kromatin.
b.
Benang- benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom
c.
Kromosom berduplikasi menjadi dua bagia, dimana masing- masing bagian disebut kromatid.
d.
Kromatid melekat di beberapa benang gelendong di kinetor
e.
Anak initi menghilang
f.
Membran inti mulai menghilang tetapi
masih belum hilang sama sekali
g.
Tiap sentriol memisah kearah kutub yang berlawanan dan terbentuk benang- benang
gelendong mitosis.
2.
Metafase
Pada
fase ini, kromosom berjajar di sepanjang bidang ekuator. Pada akhir metafase,
kromosom menjadi semakin pendek dan tebal. Selain itu, membrane inti sel sudah
benar- benar menghilang dan benang gelendong meluas dari satu ktub ke kutub
lainnya. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas .
Secara
ringkas, metafase ditandai oleh :
a.
Kromosom berjajar di bidang ekuator
b.
Kromosom menjadi semakin pendek dan tebal
c.
Membran inti sel sudah benar- benar menghilang dan benang gelendong meluas dari
satu kutub ke kutub lainnya.
3.
Anafase
Pada
fase ini, sentromer dari masing- masing kromatid membelah menjadi dua. Kemudian
kromatid dari bidang ekuator memisah dan
membentuk lagi dua buah kromosom. Lalu kromosom bergerak menuju kea rah kutub-
kutub yang berlawanan. Pada akhir anafase,
kedua kutub sel masing- masing
telah memiliki koleksi kromosom yang lengkap dan dengan jumlah yang sama.
Secara
ringkas, anafase ditandai oelh hal –hal
tersebut.
a.
Sentromer dari masing- masing kromatid membelah menjadi dua.
b.
Kromatid dari bidang ekuator memisah dan
membentuk dua buah kromosom.
c.
Kromosom bergerak menuju kea rah kutub- kutub yang berlawanan
d.
Kedua kutub sel sudah memiliki koleksi
kromosom yang lengkap dan jumlahnya
sama.
4.
Telofase
Fase
ini merupakan fase akhir mitosis. Pada fase ini, kromatid- kromatid mengumpul
pada kutub- kutub. Benang gelendong menghilang, kemudian kromatid menjadi kusut
dan butiran- butiran kromatin muncul kembali.
Secara
ringkas, telofase ditandai oleh hal- hal berikut :
a.
Kromatid menjadi kusut dan butiran- butiran
kromatin muncul kembali.
b.
Benang- benang gelendong menghilang
c.
Membran inti terbentuk kembali dan anak inti muncul kembali
d.Terbentuk
dua sel anak yang mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel
induknya.
0 Response to "Sel"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.