Kompetensi Dasar
3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari4.1,Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1 Menjelaskan ruang lingkup pengetahuan geografi.
3.1.2 Menganalisis objek studi dan aspek geografi.
3.1.3 Menjelaskan konsep esensial geografi dan contoh terapannya.
3.1.4 Menjelaskan prinsip geografi dan contoh terapannya.
3.1.5 Menganalisis pendekatan geografi dan contoh terapannya.
3.1.6 Mengidentifikasi aspek-aspek geografi dan gejala-gejalanya dalam kehidupan
3.1.7 Menunjukkan objek dan aspek geografi pada peta yang memperlihatkan penerapan konsep dan prinsip geografi
3.1.8 Menganalisis hubungan antara suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi
4.1.1 Membuat contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan
Materi
1.
Definisi
Geografi
Ø Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta
persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia
di atas permukaan bumi.
Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi"),
dan graphein ("tulisan", atau
"menjelaskan"). Geografi juga merupakan nama judul buku
bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
2.
Ruang
Lingkup Pengetahuan Geografi
Ø
Dalam
mempelajari Ilmu Geografi tentu saja harus ada batasan yang jelas tentang itu.
Oleh karena itu mari kita ketahui ruang lingkup dari geografi itu sendiri. Secara
garis besar, terdapat tiga lingkungan yang diwadahi dalam ilmu Geografi yaitu:
1. Lingkungan Fisik
2. Lingkungan Biologis
3. Lingkungan Sosial
3.
Objek
Studi dan Aspek Geografi
Ø
Objek
Material
Apa saja objek yang dipelajari dalam ilmu geografi?
Salah satu objek geografi adalah objek materialgeografi yang meliputi
berbagai fenomena fisik dan social dipermukaan Bumi.
Fenomena geosfertersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Biosfer, mempelajari lapisan tempat tinggal makhluk hidup dan seluruh ruang hidup organisme. Fenomena ini dikaji melalui ilmu biologi dan zoologi.
- Atmosfer, menelaah lapisan udara yang melingkupi suatu planet termasuk Bumi. Ilmu yang mempelajari hal tersebut yaitu meteorologi dan klimatologi.
- Litosfer, mempelajari lapisan batuan di Bumi. Geologi dan pedologi mempelajari fenomena tersebut.
- Hidrosfer, mengkaji lapisan air meliputi perairan darat dan laut. Ilmu yang mempelajarinya yaituhidrologi.
- Antroposfer, membahas permasalahan kehidupan manusia. Ilmu yang membahas fenomena tersebutyaitu antropologi.
Kita mungkin pernah membaca berita
mengenai fenomena longsor di beberapa tempat di Indonesia.Longsor
merupakan fenomena yang dapat dikaji melalui beberapa komponen seperti
tanah (pedosfer), air (hidrosfer), dan manusia (antroposfer). Untuk
mengkaji suatu fenomena geosfer diperlukan pemahaman
secara menyeluruh mengenai permasalahan yang terjadi. Dengan
demikian, kajian fenomena geosfer melalui geografi membutuhkan disiplin
ilmu lain seperti klimatologi, biogeografi, oseanografi, dan geomorfologi.
Perhatikan lingkungan sekitar tempat
tinggal kita! Geografi sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Apabila kita tinggal di perkotaan, tidak jarang
terjadi genangan air saat musim hujan. Genangan air
tersebut dapat terjadi selama berhari-hari dan mengganggu aktivitas
manusia. Fenomena tersebut dapat dikaji melalui beberapa aspek seperti
klimatologi untuk mengetahui karakteristik curah hujan,
geomodologi untuk mengkaji kondisi bentuk lahan, dan
antroposfer untuk menelaah aktivitas manusia seperti
penggunaan lahan.
Geografi mempelajari fenomena geosfer yang bersifat
fisik dan sosial. Ruang lingkup geografi yangsangat luas menunjukkan geografi
membutuhkan disiplin berbagai ilmu untuk mengkaji bidang
studinya. Ilmu penunjang geografi secara umum sebagai berikut:
- Ilmu-ilmu alam (eksak) seperti fisika, kimia, dan biologi.
- Ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sosiologi, dan sejarah.
- Ilmu-ilmu teknik seperti matematika, kartografi, dan pengindraan jauh.
- Ilmu seni, terutama seni rupa yang digunakan dalam pemetaan.
Ø
Objek
Formal
Objek Formal berkaitan dengan sudut pandang terhadap
objek material, misalnya terdapat fenomena geosfer berupa perubahan penggunaan
lahan pertanian menjadi lahan permukiman. Fenomena tersebut dapat menimbulkan
berbagai masalah kehidupan seperti bergesernya fungsi ekologis, menurunnya
produktivitas pertanian, dan pecemaran lingkungan. Dalam ilmu geografi, masalah
tersebut tentu membutuhkan solusi yang dapat ditelaah menggunakan objek kajian
formal.
Metode yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah
geosfer meliputi sudut pandang yang dilihat dari segi keruangan, kelingkungan,
dan kompleks wilayah. Perkembangan wilayah berdasarkan periode waktu tertentu
juga menjadi pertimbangan dalam memecahkan masalah geosfer, misalnya pada
perkembangan wilayah kota. Beberapa dekade yang lalu, Kota Jakarta belum
sepadat sekarang. Sering berkembangnya teknologi dan dinamika sosial yang
terjadi dalam masyarakat, sekarang Kota Jakarta memiliki kepadatan penduduk dan
permukiman tinggi. Tema paling mendasar dalam kajian objek formal adalah
region. Dengan demikian, kajian objek formal memiliki sudut pandang berdasarkan
kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau perbedaan ciri
khas antarwilayah.
Ø
Aspek
Geografi
Geografi sebagai suatu ilmu memiliki aspek dan ruang
lingkup kajian. Aspek dan ruang lingkup geografi menyebabkan geografi
memerlukan ilmu bantu untuk mempelajari Bumi dengan segala isinya dan
gejala atau fenomena didalamnya. Untuk memahami aspek geografi,
simaklah ilustrasi berikut.
Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa
perubahan iklim berpengaruh terhadap kondisilingkungan hidup di Bumi. Perubahan
suhu, kekeringan, dan pola musim dipelajari melalui aspekfisik geografi. Dampak
perubahan iklim yang mendorong terjadinya perpindahan penduduk dipelajari
melaiui aspek nonfisik geografi
a.
Aspek Fisik
Aspek fisik
kajian geografi meliputi unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain
tanah, air, iklim, cuaca, gempa, dan
erupsi gunung berapi. Secara garis besar aspek fisik kajian geografi
dibedakan sebagai berikut:
-
Aspek topologi,
yaitu aspek kajlan yang membahas hal-hal berkaitan dengan
letak wilayah, bentukmuka Bumi, luas wilayah, dan batas wilayah yang
berciri khas tertentu.
-
Aspek
biotik, yaitu aspek kajian yang membahas karakter fisik manusia, hewan, dan
tumbuhan dalam
lingkup biosfer.
-
Aspek
nonbiotik, yaitu aspek kajian yang membahas batuan, tanah, air, dan atmosfer.
b.
Aspek Nonfisik
Aspek nonfisik
kajian geografi mencakup manusia dengan segala aktivitasnya seperti
kependudukan,aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Aspek kajian
nonfisik menitikberatkan pada kajian manusia dengan memperhatikan pola
persebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya.
Secara garis besar aspek nonfisik kajian geografi dibedakan sebagai berikut:
-
Aspek
sosial, yaitu aspek yang membahas adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan
lembaga sosial.
-
Aspek
ekonomi, yaitu aspek yang membahas industri, perdagangan, pertanian,
transportasi, dan pasar.
-
Aspek
budaya, yaitu aspek yang membahas pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
-
Aspek
politik, yaitu aspek yang membahas kepartaian dan pemerintahan
Pertemuan ke-2
1.
Pendekatan
Penelitian Geografi
Ø Pendekatan Keruangan
Fenomena geografi berbeda dari wilayah yang satu
dengan wilayah yang lain dan mempunyai
pola keruangan/spasial tertentu (spatial structure). Tugas para ahli geografi adalah menjawab pertanyaan mengapa pola keruangan dari fenomena geografi tersebut terstruktur seperti itu, dan bagaimana terjadinya (spatial process). Berdasarkan perbedaan ini timbul interaksi antarwilayah dalam bentuk adanya pergerakan manusia, barang dan jasa.
pola keruangan/spasial tertentu (spatial structure). Tugas para ahli geografi adalah menjawab pertanyaan mengapa pola keruangan dari fenomena geografi tersebut terstruktur seperti itu, dan bagaimana terjadinya (spatial process). Berdasarkan perbedaan ini timbul interaksi antarwilayah dalam bentuk adanya pergerakan manusia, barang dan jasa.
Tema analisis keruangan merupakan ciri utama dari
geografi, selain itu, analisis keruangan juga paling kuat kemampuannya untuk
melakukan perumusan (generalisasi) dalam rangka menyusun teori. Misal, contoh
konkret penggunaan pendekatan keruangan untuk mengkaji antara tingkat
kemiringan lereng, jenis tanah, dan vegetasi dengan terjadinya erosi.
Ø
Pendekatan
Ekologi
Analisis ekologi memandang rangkaian fenomena dalam
satu kesatuan ruang. Fenomena geografi membentuk suatu rangkaian yang saling
berkaitan di dalam sebuah sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya. Memang
benar bahwa tanpa manusia pun proses alam tetap berlangsung dalam keseimbangan
yang serasi. Justru dengan campur tangan manusia maka keseimbangan
kadang-kadang menjadi terganggu dan bahkan sampai ke tingkat yang
mengkhawatirkan.
Tidak mengherankan bahwa banyak di antara para ahli geografi memasukkan analisis ekologi sebagai salah satu analisis geografi yang penting di samping analisis geografi lainnya. Analisis ekologi ini banyak digunakan dalam kehidupan manusia, antara lain untuk mengkaji siklus hidrologi, siklus erosi, pengelolaan DAS, serta pengelolaan lingkungan dan sumber daya.
Kelemahan analisis ekologi terletak pada kekuatan perumusan yang lebih kecil dibanding dengan analisis keruangan. Sebagai akibatnya, kekuatan untuk membuahkan teori pun lebih kecil pula dan keunggulannya terletak pada fokus yang lebih besar terhadap masalah lingkungan.
Tidak mengherankan bahwa banyak di antara para ahli geografi memasukkan analisis ekologi sebagai salah satu analisis geografi yang penting di samping analisis geografi lainnya. Analisis ekologi ini banyak digunakan dalam kehidupan manusia, antara lain untuk mengkaji siklus hidrologi, siklus erosi, pengelolaan DAS, serta pengelolaan lingkungan dan sumber daya.
Kelemahan analisis ekologi terletak pada kekuatan perumusan yang lebih kecil dibanding dengan analisis keruangan. Sebagai akibatnya, kekuatan untuk membuahkan teori pun lebih kecil pula dan keunggulannya terletak pada fokus yang lebih besar terhadap masalah lingkungan.
Ø
Pendekatan
Kompleks Wilayah
Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduan antara
analisis keruangan dan analisis ekologi. Kelemahan analisis kompleks wilayah
adalah kurang jelasnya struktur serta fokus yang berorientasi pada masalah.
Keunggulannya terletak pada fungsinya sebagai sintesis yang memungkinkan
pemahaman secara holistik dan komprehensif atas wilayah. Hal ini sangat
diperlukan di dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya. Pendekatan kompleks
wilayah sebagai salah satu analisis geografi antara lain dikemukakan oleh:
·
Hartshorne
(1939)
·
Luckermann
(1964)
·
Broek
(1965)
·
Mitchell
(1979)
·
Hagget
(1983)
2.
Konsep
Esensial Geografi Dan Contoh Terapannya
Ø
Konsep
Jarak
Jarak merupakan rentang pemisah suatu lokasi dengan
lokasi lainnya. Jarak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu jarak absolute dan jarak
relatif. Jarak absolut adalah jarak sebenarnya dan mempunyai sifat tetap.Contoh
jarak absolute adalah jarak antara kota Bandung dan Jakarta sebesar 20 km.
Selain itu, pengertian jarak relatif merupakan jarak
yang dihitung berdasarkan perkiraan. Contoh jarak relatif adalah jarak antara
kota Bandung dan Jakarta memakan waktu sekitar 5 jam.
Ø
Konsep
Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan merupakan konsep yang menjangkau
mudah tidaknya seseorang dalam mencapai suatu lokasi. Konsep keterjangkaun juga
disebut dengan akesesibilitas. Konsep keterjangakauan mencakup kondisi alam,
kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan ekonomi, dan sarana transportasi.
Contoh konsep keterjangkauan antara lain daerah yang
dilalui lintasan oleh rel kereta api cenderung memiliki keterjangkauan jika
dibandingkan dengan daerah yang tidak dilalui lintasan rel kereta api.
Ø
Konsep
Morfologi
Konsep morfologi merupakan konsep geografi yang
mencakup bentuk permukaan bumi. Konsep morfologi dipengaruhi oleh dua tenaga
yang bereran dalam proses pembentukan bentuk bumi, yaitu tenaga endogen dan
tenaga eksogen.
Tenaga endogen merupakan tenaga dari dalam bumi.
Contoh tenaga endogen adalah pembentukan gunung, sungai, lembah dan laut.
Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga dari luar bumi. Contoh tenaga eksogen
adalah erosi, sedimentsi dan pelapukan.
Ø
Konsep
Pola
Konsep pola merupakan konsep geografi yang berkaitan
dengan bentuk persebaran yang teratur pada fenomena geografi dalam ruang.
Contoh konsep pola antara lain adalah pola persebaran gunung berapi, pola
pemukiman masyarakat di pesisir sungai, dan pola pemukiman penduduk di
pegunungan.
Ø
Konsep
Lokasi
Konsep lokasi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu lokasi
absolut dan lokasi relaif. Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan pada
letak astronomis suatu wilayah. Sedangkan letak relatif adalah letak yang
didasarkan pada letak geografisnya.
Contoh konsep lokasi ini adalah secara astronomis Indonesia
terletak pada 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT. Sementara itu, letak
Indonesia secara geografis adalah berada di antara 2 benua (benua Asia dan
Australia) dan di antara 2 samudra (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik).
Ø
Konsep
Aglomerasi
Konsep aglomerasi merupakan konsep esensial geografi
yang memperhatikan kecenderungan persebaran geografis yangg mengelompok di
suatu tempat. Contoh konsep aglomerasi adalah wilayah pedesaan yang mayoritas
penduduknya dihuni oleh masyarakat petani (agraris) dan perumahan Polri yang
warganya merupakan kelompok orang-orang yang bekerja di kepolisian.
Ø
Konsep
Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan adalah salah satu konsep
esensial geografi yang berkaitan dengan fungsi ekonomi. Contoh konsep nilai
kegunaan adalah wilayah pegunungan mempunyai nilai kegunaan lebih tinggi bagi
para petani jika dibandingkan dengan para nelayan dan ombak tinggi menjadi
nilai lebih tinggi bagi para peselancar dibandingkan oleh para nelayan.
Ø
Konsep
Differensiasi Area
Pengertian differensiasi area yaitu fenomena yang
mengakibatkan suatu wilayah mempunyai nilai yang berbeda dengan wilayah
lainnya. Konsep differensiasi area ini terkait dengan nilai ekonomi. Contoh
konsep differensiasi area adalah harga tanah di pinggir jalan akan lebih mahal
jika dibandingkan dengan harga tanah yang berada agak masuk atau jauh dari
jalan.
Ø
Konsep
Interaksi
Interaksi merupakan konsep geografi yang berkaitan
dengan ketergantungan suatu objek geografi dengan objek lainnya. Contoh konse
interaksi adalah cuaca dingin di Amerika membuat masyarakatnya membutuhkan
rempah-rempah guna menghangatkan tubuh, sementara itu masyarakat di Indonesia
yang hidup di daerah tropis memerlukan kulkas guna menyimpan makanan agar tidak
basi.
Ø
Konsep
Keterkaitan Ruang
Keterkaitan ruang adalah dasar geografi yang
menyebabkan keterkaitan antara gejala dan fenomena dalam suatu ruang. Contoh
konsep ketertarikan ruang adalah orang yang tinggal di Eropa akan memerlukan
pakaian tebal sebab cuaca yang dingin. Sedangkan orang yang tinggal di
Indonesia memerlukan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat karena
cuacanya yang panas.
Pertemuan ke-3
1.
Prinsip-Prinsip
Geografi
Ø
Prinsip
Penyebaran/ spreading Principle
prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan
gejala dan fakta geografi dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala
geografi yang satu dengan yang lain. hal tersebut disebabkan penyebaran gejala
dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang satu dengan wilayah yang
lain.
Ø
Prinsip
interrelasi/ interrelationship principle
prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis
hubungan antara gejala fisik dan non fisik. prinsip tersebut dapat
mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah tertentu.
Ø
Prinsip
deskripsi/ Descriptive Principle
prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk
memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah geografi yang
dianalisis. prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi dalam bentuk peta,
tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.
Ø
Prinsip
korologi/ Chorological principle
ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini
dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran,
interrelasi, dan interaksinya dalam ruang.
Prinsip-prinsip Geografi
Prinsip-prinsip Geografi
2.
Ilmu
Penunjang Geografi
Ø
Aspek Fisik
·
Geografi matematik,
yaitu astronomi (ilmu falak), ilmu yang objeknya mempelajari benda-benda
langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai bintang-bintang di langit.
·
Geologi,
yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur,
komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan), dan proses alamiah
yang membuat perkembangannya hingga sampai sekarang
·
Geomorfologi,
yaitu ilmu yang objeknya tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses
yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut. Proses yang dominan adalah pelapukan
dan erosi.
·
Meteorologi,
yaitu ilmu yang objeknya mempelajari atmosfer, udara, cuaca, suhu, angin, awan,
hujan, radiasi, matahari, dan sebagainya.
·
Oceanografi,
yaitu ilmu yang objeknya mempelajari perairan laut serta gerakannya, pasang
surut, arus, kedalaman, temperatur, kadar garam, dan nilai ekonomisnya. Juga
tentang geologi dasar laut dan sebagainya.
Ø
Aspek
Sosial
·
Geografi
sosial/sosiologi, ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial
termasuk perubahan sosial, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial, dan lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah
pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama.
·
Geografi
ekonomi (geografi sosial ekonomi), ilmu yang objeknya mempelajari hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup untuk dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
·
Geografi
politik, ilmu yang objeknya mempelajari/studi tentang hubungan antara daratan
dan lautan dengan politik untuk tujuan politik luar negeri. Jadi, metode/cara
mempergunakan prinsip-prinsip geografi untuk meramalkan perkembangan politik
dunia.
·
Antropologi/antropogeografi,
ilmu yang objeknya mempelajari tentang penyebaran masyarakat bangsa-bangsa di
bumi sehubungan dengan lingkungan geografi. Para ahli menganggap
antropogeografi sama dengan human geografi.
·
Biogeografi,
ilmu yang objeknya mempelajari kehidupan/biosfer di muka bumi (di darat, laut,
dan udara).
Pertemuan ke-4
1.
Aspek-Aspek
Geografi dan Gejala-Gejalanya Dalam Kehidupan
Ø
Geografi
Fisik
Geografi fisik adalah cabang dari ilmu geografi yang
mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi yang meliputi tanah, air, dan
udara dengan segala prosesnya. Selain itu, geografi fisik juga mengkaji gejala-gejala
alamiah permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup manusia. Geografi fisik
dapat dijadikan pelengkap dalam mempelajari geografi manusia, sehingga keduanya
tidak dapat dipisahkan. Sesuai dengan pembagian geografi ortodok, geografi
fisik terdiri atas geomorfologi, hidrologi, klimatologi, pedologi, dan
lain-lain.
Ø
Geografi
Manusia
Geografi manusia adalah cabang dari ilmu geografi yang
mempelajari semua aspek gejala di permukaan bumi yang mengambil manusia sebagai
objek utamanya. Sesuai dengan pembagian geografi ortodok, geografi manusia
dapat dibagi menjadi geografi ekonomi, geografi penduduk, geografi perkotaan,
dan geografi pedesaan
Ø
Geografi
Regional
Geografi regional merupakan perpaduan dari geografi
fisik dan geografi manusia. Geografi regional merupakan studi tentang variasi
persebaran gejala dalam ruangpada waktu
tertentu baik lokal, nasional, maupun kontinental. Melalui analisis geografi
regional, karakteristik yang khas dari suatu wilayah dapat ditonjolkan,
sehingga perbedaan wilayah dapat terlihat jelas. Dalam studi geografi regional,
semua gejala geografi ditinjau dan deskripsikan secara berkaitan dalam hubungan
integrasi dan interrelasi keruangan
2.
Gejala
Geografi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Beberapa gejala geografi yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari antara lain cuaca, iklim, gempa bumi, vulkanisme, angin,
dan lain-lain.
0 Response to "Pengetahuan Dasar Geografi dan Terapannya dalam kehidupan sehari-hari"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.