Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

A. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot 
1. Mengidentifikasi struktur anekdot 
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. 

2. Mengenal Berbagai Pola Penyajian Teks Anekdot 
Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang juga menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Perhatikan kutipan berikut ini.' 

Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” 
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton .” 

Dari kutipan anekdot di atas kamu dapat melihat bahwa kalimat angsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 
a) Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ ....”). 
b) Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. 
c) Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua (:). 

Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. 
Coba bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini. 

Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi 
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara denganAnda.”

3. Menganalisi kebahasaan anekdot 
Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, (b) menggunakan kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban]; (c) menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan, ; (e) menggunakan kalimat perintah (imperative sentence); dan (f ) menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan 

0 Response to "Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot "

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.