Kategori Kata Dalam Tata Bahasa Formal

Kategori Kata Dalam Tata Bahasa Formal Mapel Bahasa Indonesia Peminatan Kelas 10

Kata Kerja (Verba)
1. Pengertian kata kerja (verba)


Kata kerja atau disebut juga dengan verba adalah suatu kata yang berfungsi untuk menjelaskan tentang suatu aktifitas atau suatu perbuatan/ kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata kerja (verb) adalah kata yang memiliki fungsi untuk menjelaskan dan menunjukkan suatu tindakan seseorang (subjek).

2. Jenis kata kerja (verba)

Didalam kata kerja, kemudian terbagi menjadi dua macam atau dua jenis. Adapun #2 macam/jenis kata kerja (verba) adalah antara lain kata kerja transitif dan kata kerja intransitif, berikut penjelasannya :

1) Pengertian kata kerja transitif

Definisi kata kerja transitif adalah suatu kata kerja yang memerlukan (membutuhkan) suatu objek untuk menjelaskan tentang apa yang tertera pada predikat suatu kalimat. Contoh kata kerja transitif adalah sebagai berikut :

Contoh kata kerja transitif

  • Ayah membeli mobil. (S - P - O)
  • Ayah mencuci sandal. (S - P - O)
  • Ayah menjemur sepatu. (S - P - O)
  • d. Ayah mendorong gerobak. (S - P - O)
Keterangan :

S : Subjek
P : Predikat
O : Objek

Pada 4 contoh kata kerja transitif diatas maka, kata “Ayah” berperan sebagai subjek (S) pada kalimat, kemudian kata “Membeli, Mencuci, Menjemur dan Mendorong” berperan sebagai predikat (P) pada kalimat dan kata “Mobil, Sandal Sepatu dan Gerobak” berperan sebagai objek (O) pada kalimat. Fungsi objek adalah untuk menjelaskan predikat pada kalimat, karena tanpa objek maka kalimat tersebut akan menjadi terasa janggal.
Berdasarkan dari bentuknya, kata kerja transitif kemudian dibedakan menjadi dua bagian yakni antara lain sebagai berikut :
  1. Kata kerja transitif berimbuhan.
  2. Kata kerja transitif tidak berimbuhan.
2) Pengertian kata kerja intransitif

Definisi kata kerja intransitif adalah suatu kata kerja yang tidak memerlukan (membutuhkan) suatu objek. Didalam kalimat berpredikat, kata kerja intransitif tidak membutuhkan atau tidak memerlukan kata tambahan untuk mencapai kalimat yang diinginkan (dituju). Namun, kita tetap bisa menambahkannya sebagai suatu unsur keterangan (pelengkap). Contoh kata kerja intransitif adalah sebagai berikut :

Contoh kata kerja intransitif
  • Ayah tidur. (S-P)
  • Ayah melamun. (S-P)
  • Ayah merenung. (S-P)
  • Ayah bernyanyi. (S-P)
Keterangan :

S : Subjek
P : Predikat

Apabila ingin menambahkan kata pelengkap untuk melengkapi kalimat, bisa juga dilakukan. Misalnya adalah seperti berikut :
  • Ayah tidur lelap. (S-P-Pelengkap)
  • Ayah melamun di teras. (S-P-K)
  • Ayah merenung di kamar. (S-P-K)
  • Ayah bernyanyi di toilet. (S-P-K)

·         Kata Benda (Nomina)

1.      Pengertian kata benda (nomina)

Kata benda atau disebut juga dengan nomina adalah suatu kata baik yang sifatnya abstrak maupun konkret merujuk pada bentuk dari suatu benda. Sehingga dapat dikatakan bahwa definisi kata benda (nomina) adalah kata-kata yang sifatnya merujuk dari bentuk sebuah benda atau barang.

2.      jenis kata benda (nomina)

Adapun kata benda yang berdasarkan pada proses pembentukannya kemudian terbagi menjadi dua jenis. #2 jenis kata benda yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1)      Kata benda (nomina) dasar

Kata benda dasar adalah suatu kata yang menunjukkan identitas asli atau nyata dari suatu objek (benda) yang tidak dapat dijabarkan atau diuraikan lagi ke bentuk yang lain. Contoh kata benda (nomina) adalah antara lain sebagai berikut :

a.       Lemari

b.       Radio

c.       Televisi

d.       Buku

e.       Pulpen

f.        Meja

g.       Kursi

h.       Piring

i.        Gelas

j.        Sendok

k.       Kayu

l.        Batu dan lain sebagainya.

2)      Kata benda (nomina) turunan

Kata benda turunan adalah suatu kata yang terbentuk berdasarkan dari proses pengimbuhan (afiksasi), baik itu dengan kata maupun afiks. Adapun proses pembentukan dari kata benda turunan yakni terdiri dari beberapa bentuk seperti antara lain sebagai berikut :

1.       Verba + (-an)

Contoh verba + an adalah misalnya seperti :

a.       Minum + an = Minuman.

b.       Cuci + an = Cucian.

c.       Makan + an = Makanan.

d.       Jual + an = Jualan.

2.       (Pe-) + Verba

Contoh (pe-) + verba adalah misalnya seperti :

a.       pe + kerja = Pekerja.

b.       pe + dagang = Pedagang.

c.       pe + laut = Pelaut.

d.       pe + tambak = Petambak.

3.       (Pe-) + Adjektiva

Contoh (pe-) + adjektiva adalah misalnya seperti :

a.       pe + marah = Pemarah.

b.       pe + malu = Pemalu.

c.       pe + dusta = Pendusta.

4.       (Pe-) + Nomina + (an-)

Contoh (pe-) + nomina + (an-) adalah misalnya seperti :

a.       pe + rumah + an = Perumahan.

b.       pe + kantor + an = Perkantoran.

c.       pe + gunung + an = Pegunungan.

Berikut ini adalah #3 ciri-ciri kata benda (nomina) lengkap dengan contohnya yang akan dijelaskan seperti berikut :

1)      Dapat diperluas dengan kata penghubung “yang” dan diikuti dengan "kata sifat". Contohnya misalkan seperti :

a.       Sepeda yang cantik.

b.       Mobil yang besar.

c.       Air yang dingin.

d.       Kunci yang kecil.

e.       Buku yang mahal

2)      Dapat di ingkarkan dengan kata bukan. Contohnya misalkan seperti :

a.       Bukan saya.

b.       Bukan kursi.

c.       Bukan meja.

d.       Bukan rumah.

e.       Bukan gedung.

f.        Bukan komputer.

 

3)      Menduduki suatu jabatan pada kalimat sebagai subjek (S) dan objek (O). Contohnya misalkan seperti :

a.       Aisyah membeli sayur bening.

b.       Aisyah membeli bubur kacang hijau.

Adapun kata Aisyah merupakan subjek (S) dan kata sayur bening atau bubur kacang hijau merupakan objek (O).

Pertemuan Ketiga

·         Kata Sifat (Adjektiva)

1.       Pengertian kata sifat (adjektiva)

Definisi kata sifat atau adjektiva adalah suatu kata yang digunakan untuk mengungkap sifat atau keadaan suatu objek, baik itu manusia, hewan dan tumbuhan serta barang/ benda.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa arti kata sifat (adjektiva) adalah suatu kelas kata yang merubah suatu kata benda ataupun kata ganti, dengan menjelaskan serta membuat kata tersebut menjadi lebih khusus (spesifik) yang bisa menjelaskan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, ataupun penekanan dari suatu kata.

2.       Ciri-ciri kata sifat (adjektiva)

Didalam kata sifat, terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :

1)      Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan dengan kata keterangan pembanding yang menggunakan dari kata seperti berikut dibawah ini :

a.       Paling

Contohnya adalah paling cantik, paling indah, paling tampan dan lain sebagainya.

b.      Lebih

Contohnya adalah lebih cantik, lebih indah, lebih tampan dan lain sebagainya.

c.       Kurang

Contohnya adalah kurang cantik, kurang indah, kurang tampan dan lain sebagainya.

2)      Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan dengan kata keterangan penguat yang menggunakan dari kata seperti berikut dibawah ini :

a.       Benar

Contohnya adalah menawan benar, indah benar, dermawan benar dan lain sebagainya.

b.      Sekali

Contohnya adalah menawan sekali, indah sekali, dermawan sekali dan lain sebagainya.

c.       Terlalu

Contohnya adalah terlalu menawan, terlalu indah, terlalu dermawan dan lain sebagainya.

d.      Amat

Contohnya adalah amat menawan, amat indah, amat dermawan dan lain sebagainya.

e.       Sangat

Contohnya adalah sangat menawan, sangat indah, sangat dermawan dan lain sebagainya.

3)      Kata sifat (adjektiva) bisa diingkari/ditolak dengan kata “tidak”. Contohnya adalah sebagai berikut :

a.       Tidak pandai.

b.       Tidak buruk.

c.       Tidak benar.

d.       Tidak tampan.

e.       Tidak dermawan.

f.        Tidak sabar.

g.       Tidak ramah.

h.       Tidak cantik dan lain sebagainya.

4)      Kata sifat (adjektiva) bisa diulang-ulang (kata pengulangan) dengan diawali (se-) dan diakhiri dengan (-nya). Contohnya adalah seperti berikut :

a.       Sebaik-baiknya.

b.       Setulus-tulusnya.

c.       Semulus-mulusnya.

d.       Selancar-lancarnya.

e.       Sebanyak-banyaknya.

f.        Seburuk-buruknya.

g.       Secantik-cantiknya.

h.       Setampan-tampanya dan lain sebagainya.

5)      Kata sifat (adjektiva) terdapat didalam kata-kata tertentu yang menggunakan akhiran seperti berikut :

a.       Akhiran –er

Contohnya adalah karier, honorer, kaskuser, hijaber dan lain sebagainya.

b.      Akhiran –wi

Contohnya adalah manusiawi, duniawi, surgawi, kimiawi dan lain sebagainya.

c.       Akhiran -iah

Contohnya adalah alamiah, islamiah, ilmiah dan lain sebagainya.

d.      Akhiran –if

Contohnya adalah naif, positif, aktif, pasif, naratif, konsumtif dan lain sebagainya.

e.       Akhiran –al

Contohnya adalah normal, formal, struktural, fungsional, netral dan lain sebagainya.

f.        Akhiran –ik

Contohnya adalah elektrik, munafik, menarik dan lain sebagainya.

3.       Proses pembentukan kata sifat (adjektiva)

Didalam kata sifat (adjektiva), dapat terbentuk karena adanya beberapa proses yang terjadi yang diantaranya yakni antara lain sebagai berikut :

1)      Terbentuk berdasarkan dari kata dasar

Contohnya adalah tinggi-pendek, tua-muda, kaya-miskin, gagal-sukses, besar-kecil, maju-mundur, atas-bawah, kuat-lemah, sehat-sakit, rajin-malas, maju-mundur, tarik-ulur dan lain sebagainya.

2)      Terbentuk berdasarkan dari kata imbuhan (jadian)

Contohnya adalah terkaya, termakmur, tertampan, tercantik, terpandai, tertinggi, terpendek, tertua, termuda, terbesar, terkecil, teratas, terbawah, terkuat, terlemah, tertarik, terulur dan lain sebagainya.

3)      Terbentuk berdasarkan dari kata pengulangan (ulang)

Contohnya adalah compang-camping, ombang-ambing, pontang-panting, porak-poranda, gelap-gulita dan lain sebagainya.

4)      Terbentuk berdasarkan dari kata serapan

Contohnya adalah kreatif, legal dan lain sebagainya.

5)      Terbentuk berdasarkan dari kata ataupun kelompok kata

Contohnya adalah murah senyum, baik hati, lemah jiwa, keras kepala dan lain sebagainya.

Pertemuan Keempat

·         Kata Keterangan (Adverbia)

1.       Pengertian kata keterangan (adverbia)

Kata keterangan atau yang disebut juga dengan adverbia adalah suatu jenis kata yang sifatnya memberikan keterangan (penjelasan) terhadap kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva) maupun kata bilangan, serta mampu dalam memberikan keterangan (penjelasan) terhadap semua kalimat.

 

2.       #5 jenis / macam kata keterangan (adverbia) dan contohnya

Adapun didalam kata keterangan (adverbia) terbagi menjadi lima macam/jenis. #5 jenis / macam kata keterangan (adverbia) adalah seperti kata keterangan tempat, kata keterangan waktu, kata keterangan alat, kata keterangan syarat dan kata keterangan sebab. Berikut penjelasannya :

1)      Kata keterangan tempat

Keterangan tempat adalah suatu jenis kata yang memberikan/ menjelaskan informasi tentang suatu tempat atau lokasi. Contoh kata keterangan tempat adalah sebagai berikut :

a.       Ayah menjemur sepatu diteras.

b.       Aisyah jogging ditaman.

c.       Ibu menaruh sendal di rak.

d.       Disini tempat aisyah dan ogi bertemu.

2)      Kata keterangan waktu

Keterangan waktu adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan tentang suatu informasi berlangsungnya sesuatu pada waktu tertentu. Contoh kata keterangan waktu adalah sebagai berikut :

a.       Besok siang saya akan berangkat.

b.       Siang nanti saya akan berkunjung ke taman safari.

c.       Saya akan ke samarinda lusa nanti.

d.       Pembukaan acara market job fair dimulai besok pagi.

3)      Kata keterangan alat

Keterangan alat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan tentang alat apa yang digunakan seseorang dalam melakukan sesuatu hal. Contoh kata keterangan alat adalah sebagai berikut :

a.       Ayah berangkat kerja dengan mobil.

b.       Aisyah membawa buah dengan keranjang.

c.       Azriel pergi ke kampus dengan motor.

d.       Rian memukul bola kasti dengan tongkat.

4)      Kata keterangan syarat

Keterangan syarat adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menjelaskan tentang hubungan persyaratan. Contoh kata keterangan syarat adalah sebagai berikut :

a.       Seandainya kamu tidak berbohong, aku pasti memilihmu.

b.       Aku akan menerimamu asalkan kamu mau berubah.

c.       Seandainya dia menerimaku, aku sangat merasa bahagia.

d.       Aku bisa saja kembali ke rumahmu jikalau kamu memaafkan semua kesalahanku.

5)      Kata keterangan sebab

Keterangan sebab adalah suatu jenis kata keterangan yang memberikan/ menunjukkan tentang penyebab mengapa sesuatu hal bisa terjadi. Contoh kata keterangan sebab adalah sebagai berikut :

a.       Ayah marah karena azriel bertengkar dengan adiknya.

b.       Aisyah sangat sedih sekali karena bonekanya hilang.

c.       Aisyah tidak diterima kerja di toko itu lagi, sebab sering melakukan kesalahan.

d.       Azriel takut keluar malam, sebab sering dimarahi oleh ibu.

3.       Contoh kata keterangan (adverbia)

Berikut ini adalah contoh-contoh kata keterangan (adverbia) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1)      Aisyah memukul azriel dengan pulpen.

2)      Aisyah rajin bekerja supaya cepat kaya.

3)      Azriel rajin belajar supaya juara kelas.

4)      Azriel membajak sawah dengan cangkul.

Didalam #4 contoh kalimat yang mengandung kata keterangan (adverbia) diatas, maka diketahui kata ”dengan dan supaya” mengandung kata keterangan. Kata “dengan” menjelaskan tentang keterangan alat yang digunakan, sedangkan kata “supaya” menjelaskan tentang keterangan tujuan.

·         Kata Ganti (Pronomina)

1.       Pengertian kata ganti (pronomina)

Kata ganti atau disebut juga dengan pronomina adalah suatu jenis kata pengganti yang merujuk atau mengacu pada nomina lain (kata benda lain).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti kata ganti (pronomina) adalah kata pengganti yang merujuk ke nomina lainnya yang digunakan untuk menggantikan suatu benda atau sesuatu yang di bendakan.

#6 Jenis kata ganti (pronomina)

Adapun didalam kata ganti orang (persona) kemudian terbagi lagi menjadi enam bentuk yakni kata ganti orang pertama tunggal, kata ganti orang pertama jamak, kata ganti orang kedua tunggal, kata ganti orang kedua jamak, kata ganti orang ketiga tunggal dan kata ganti orang ketiga jamak. Berikut contoh #6 bentuk kata ganti (persona) :

1)      Kata ganti orang pertama tunggal

Contohnya adalah seperti saya dan aku.

2)      Kata ganti orang pertama jamak

Contohnya adalah seperti kita dan kami.

3)      Kata ganti orang kedua tunggal

Contohnya adalah seperti anda dan kamu.

4)      Kata ganti orang kedua jamak

Contohnya adalah seperti kalian.

5)      Kata ganti orang ketiga tunggal

Contohnya adalah seperti ia, dia dan beliau.

6)      Kata ganti orang ketiga jamak

Contohnya adalah seperti mereka.

2.       Kata ganti kepemilikan (pronomina posesiva)

Kata ganti kepemilikan adalah suatu jenis kata ganti yang digunakan dan berfungsi untuk menyatakan kepunyaan (kepemilikan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti kata ganti kepemilikan adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan milik, kepemilikan dan kepunyaan. Contoh kata ganti kepemilikan adalah sebagai berikut :

a.       Pulpen aku menjadi pulpenku.

b.       Pulpen kamu menjadi pulpenmu.

c.       Pulpen dia menjadi pulpennya.

d.       Pensil aku menjadi pensilku dan lain sebagainya.

3.       Kata ganti penunjuk (pronomina demonstrativa)

Kata ganti penunjuk adalah suatu jenis kata ganti yang digunakan dan berfungsi sebagai penunjuk suatu lokasi, benda ataupun tempat yang letaknya jauh maupun dekat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti kata ganti penunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjuk sesuatu, baik itu benda, lokasi ataupun tempat (sebagai penunjuk). Contoh kata ganti penunjuk adalah sebagai berikut :

a.       Ini.

b.       Itu.

c.       Disini.

d.       Disitu / disana dan lain sebagainya.

4.       Kata ganti penghubung (pronomina relativa)

Kata ganti penghubung adalah suatu jenis kata ganti yang digunakan dan berfungsi sebagai penghubung antara induk kalimat dengan anak kalimat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti kata ganti penghubung adalah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan antara induk kalimat dengan anak kalimat. Contoh kata ganti penghubung adalah sebagai berikut :

a.       Waktu.

b.       Tempat.

c.       Lokasi.

d.       Yang dan lain sebagainya

5.       Kata ganti tanya (pronomina interogativa)

Kata ganti tanya adalah suatu jenis kata ganti yang digunakan dan berfungsi sebagai penanya atau peminta informasi sesuatu peristiwa atau kejadian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti kata ganti tanya adalah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan dan meminta informasi suatu hal. Contoh kata ganti tanya adalah sebagai berikut :

a.       Apa.

b.       Mana.

c.       Siapa.

d.       Kapan dan lain sebagainya.

6.       Kata ganti tak tentu

Kata ganti tak tentu adalah suatu jenis kata ganti yang digunakan dan berfungsi sebagai penunjuk dan pengganti orang maupun benda yang jumlah (quantity) nya banyak serta tak menentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti kata ganti tak tentu adalah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan dan menunjukkan orang maupun suatu barang/benda yang jumlahnya banyak dan tidak menentu. Contoh kata ganti tak tentu adalah sebagai berikut :

a.       Para.

b.       Sesuatu.

c.       Masing-masing.

d.       Semua dan lain sebagainya.

Ciri-ciri kata ganti (pronomina)

Kata ganti (pronomina) bisa diketahui apabila mengetahui ciri-ciri yang ada didalam kata ganti tersebut. Adapun berikut ini adalah #4 ciri-ciri kata ganti (pronomina) yang akan dijelaskan sebagai berikut, simak dan perhatikan 

1)      Biasanya kata ganti (pronomina) berada pada posisi fungsi dari subjek (S) dan Objek (O) pada suatu kalimat, tetapi sering juga pada kalimat tertentu berada di posisi predikat (P) didalam suatu kalimat.

2)      Kata ganti (pronomina) letaknya bisa berubah-ubah, dengan kata lain tidak tetap.

3)      Kata ganti (pronomina) tidak mengacu hanya satu konteks, melainkan menyesuaikan konteks kalimat. Karena acuannya bisa berubah-ubah serta berpindah-pindah dengan menyesuaikan konteks dari suatu kalimat.

4)      Kata ganti (pronomina) biasanya mengikuti siapa yang menjadi pembicara dan siapa yang menjadi pembaca maupun siapa yang di bicarakan.

Pertemuan Kelima

·         Kata bilangan

1.       Pengertian Kata Bilangan (Numeralia)

Kata bilangan (numeralia) merupakan kata yang digunakan untuk menghitung banyaknya sesuatu (baik berupa benda, orang, binatang, barang maupun konsep).

 

2.       Jenis Kata Bilangan

Dalam bahasa Indonesia, kata bilangan (numeralia) dikelompokkan menjadi dua jenis, dua jenis kata bilangan tersebut ialah kata bilangan takrif dan kata bilangan tak takrif, kalau begitu simak berikut ini.

1)      Kata Bilangan Takrif

Kata bilangan takrif ialah kata bilangan yang digunakan untuk menyatakan jumlah. Kata bilangan takrif sebdiri terbagi menjadi dua macam yaitu: kata bilangan utama dan kata bilangan tingkat.

a.       Kata Bilangan Utama (Kardinal)

Kata bilangan utama masih dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu:

·         Kata Bilangan Penuh

Yaitu kata bilangan utama yang menyatakan jumlah tertentu dan dapat berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain. Contoh: satu, dua, tiga, tujuh, sepuluh, dua puluh dan seterusnya.

·         Kata Bilangan Pecahan
Yaitu kata bilangan yang terdiri atas pembilang dan penyebut, dalam bahasa huruf kata bilangan pecahan dibubuhi partikel (per-). Contoh: 1/2 = satu perdua (setengah), 1/4 = satu perempat (seperempat), 3/4 = tiga perempat, 4/8 = empat perdelapan dan seterusnya.

·         Kata Bilangan Gugus
Yaitu kata bilangan yang digunakan untuk menyebutkan kelompok jumlah satuan (benda, hal, dsb). Contoh: 1 gros = 144 (12 lusin), 1 lusin = 12 buah, 1 kodi = 20, 1 tahun = 12 bulan, 1 abad = 100 tahun, 1 milenium = 1000 tahun.

b.      Kata Bilangan Tingkat

Yaitu kata bilangan yang melambangkan urutan. Contoh: kesatu, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, kesepuluh, keseratus dan seterusnya.

2)      Kata Bilangan Tak Takrif

Kata bilangan tak takrif merupakan kata bilangan yang menyatakan jumlah yang tak tentu (tidak jelas). Contoh: beberapa, tiap-tiap, sebagian, separuh, segala, berbagai, segenap, sekalian, semua, seluruh, dan seterusnya.

·         Kata Tugas

1.       PENGERTIAN KATA TUGAS

Kata Tugas adalah salah satu jenis kata dalam bahasa indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal (maknanya berubah sesuai konteksnya) dan tidak memiliki makna leksikal (Makna tetap). Artinya makna dari kata tugas akan menjadi jelas ketika dia dihubungkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat. Sebagian besar kata tugas bentuknya tetap dan hanya sedikit yang dapat mengalami perubahan bentuk.

2.       CIRI – CIRI KATA TUGAS

·         Punya makna gramatikal tapi tidak memiliki makna leksikal.

·         Biasanya bentuknya tidak berubah.

·         Artinya akan jelas ketika didampingi oleh kata lain dalam kalimat.

 

3.       KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS KATA TUGAS

1)      Kata Depan (Preposisi)

Sebutan lain untuk kata depan adalah preposisi. Dalam Bahasa latin preposisi berasal dari kata yaitu “prae” dan “ponere”. Prae berarti sebelum. Sedangkan ponere berarti menempatkan atau tempat. Berarti kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat yang diikuti oleh nominal atau pronominal. Kata depan adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian kalimat. Kata depan umumnya digunakan untuk mengantar sebuah objek penyerta kalimat dan tidak boleh mengantarkan subjek kalimat.

 

Umumnya kata depan yang dikenal adalah di, ke dan dari. Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali dalam gabungan kata yang sudah dianggap satu kata seperti kepada dan dari pada. Beberapa kata depan lainnya adalah dalam, antara, atas, kepada, akan, terhadap, oleh, dengan, sampai, untuk, dll.

Contoh penggunaannya dalam kalimat :

·         Tinggallah bersama saya disini

·         Di mana kakakmu?

·         Ayah sedang dalam perjalanan ke luar kota

2)      Kata Penghubung (Konjungsi)

Kata penghubung (konjungsi) atau yang juga sering disebut dengan kata sambung adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lainnya (dalam sebuah kalimat), atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (dalam sebuah paragraf). Terdapat banyak jenis kata penghubung dan penggunaanya harus disesuaikan dengan struktur dan maksud yang ingin disampaikan.

Secara umum Kata penghubung terbagi dua yaitu :

a.       Kata Penghubung Koordinatif

Kata Penghubung Koordinatif adalah kata penghubung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, atau kalimat dengan kalimat, dimana kata atau kalimat yang dihubungkannya memiliki kedudukan setara/sederajat. Contohnya : dan, serta, atau, dll.

·         Ibu sedang masak dan ayah sedang tidur.

·         Ia membeli buku, pulpen, pensil, serta penggaris.

·         Saya biasanya pergi dengan sepeda atau angkutan umum.

b.       Kata Penghubung Subordinatif

Kata Penghubung subordinatif adalah kata penghubung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, atau kalimat dengan kalimat, dimana kata atau kalimat yang dihubungkannya memiliki kedudukan yang tidak setara / tidak sederajat. Contohnya , ketika, sejak, yang, agar, supaya, dll.

Contoh Penggunaannya :

·         Saja terjatuh ketika dalam perjalanan.

·         Ibu selalu memilih sayur yang masih segar.

·         Kamu harus rajin belajar agar sukses

3)      Kata Seru (Interjeksi)

Kata seru adalah jenis kata dalam bahasa indonesia yang digunakan untuk mengungkapkan isi perasaan penulis atau pembicara. Kata seru digunakan untuk menegaskan persaan tersebut. Perasaan yang dimaksud dapat berupa perasaan marah, sedih, gembira, sakit, kagum, terkejut, dll. Nah dalam penggunaannya kata seru memiliki intonasi yang khas agar dapat menggambarkan perasaan tersebut dengan baik.

Contoh kata seru dan penggunaanya :

·         Aduh, indah sekali pemandangannya! (Kekaguman)

·         Gila, dia bisa melakukan gerakan itu saat di udara! (Kekagetan)

·         Ayo kita kesana! (Ajakan)

·         Brengsek kamu, pergi dari sini sekarang! (Kemarahan)

·         Mudah-mudahan hari ini tidak hujan. (Harapan)

·         Dll.

4)      Kata Sandang (Artikula)

Kata Sandang atau artikula adalah kata yang tidak mempunyai makna yang digunakan untuk menjelaskan kata benda (nomina) atau kata tertentu. Kata sandang dapat digunakan untuk mendampingi kata benda dasar ataupun kata benda turunan atau kata tertentu lainnya. Biasanya kata sandang terletak sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh kata sandang adalah Yang, sang, kaum, para, si, dll.

Contoh penggunaannya :

·  Yang Maha Pemaaf pasti akan menerima taubatmu. (“Yang” sering digunakan untuk menggantikan nama tuhan)

·    Sang wartawan tidak takut dengan pemerintah. (“Sang” sering digunakan untuk penunjuk tunggal)

·         Kaum komunis sangat benci dengan agama. (“Kaum” digunakan untuk penunjuk jamak)

·   Para mahasiswa dituntun untuk aktif dalam segala kegiatan. (“Para” digunakan untuk penunjuk jamak terhadap kelompok dengan kesamaan tertentu)

5)      Partikel Penegas

Partikel penegas adalah kelas kata dalam bahasa indonesia yang tidak bisa berdiri sendiri dan harus dikaitkan dengan kata lain dalam penggunaannya. Beberapa contoh partikel penegas adalah –kah, -lah, -pun, dll.

Contoh penggunaanya :

·         Apakah kamu sedang sakit ? (“-kah” sering digunakan dalam kalimat tanya)

·    Menjauhlah, saya sedang tidak ingin diganggu! (“-lah” sering digunakan dalam kalimat perintah atau kalimat deklarasi)

·         Mereka pun bisa melakukannya. (“-pun” digunakan untuk menegaskan suatu hal)

 


0 Response to "Kategori Kata Dalam Tata Bahasa Formal "

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.