Peran aktif bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin dan dampaknya terhadap politik dan ekonomi global


A. Latar Belakang Perang Dingin

Latar Belakang terjadinya perang dingin adalah sebagai berikut. 1. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang di pihak Sekutu (Inggris, Perancis, dan AS). AS berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya.

B. Berlangsungnya Perang Dingin

Perang Dingin atau Cold War merupakan sebutan bagi suatu periode konflik yang menyebabkan ketegangan dan kopetisi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet berserta sekutu-sekutunya yang terbagung ke dalam Blok Barat dan Blok Timur. Perang Dingin ditenggarai terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan yang terjadi dalam Perang Dingin adalah persaingan mempertahankan hegemoni dipelbagai kawasan dengan mempertahankan Ideologi antara kedua belah pihak, Sosialisme-Komunisme oleh Uni Soviet dan Liberalisme-Kapitalisme oleh Amerika Serikat. Persaingan terjada dalam pelbagai bidang seperti koalisi militer, teknologi, antariksa, perlombaan senjata nuklir, perang proksi, dan lain sebagainya. Perang Dingin juga mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional seperti Blokade Berlin (1948–1949), Perang Korea (1950–1953), Krisis Suez (1956), Krisis Berlin 1961, Krisis Rudal Kuba (1962), Perang Vietnam (1959–1975), Perang Yom Kippur (1973), Perang Afganistan (1979–1989), dan Penembakan Korean Air Penerbangan 007 oleh Soviet (1983). Alih-alih terlibat dalam konflik secara langsung, kedua belah pihak berkompetisi melalui koalisi militer, penyebaran ideologi dan pengaruh, memberikan bantuan kepada negara klien, spionase, kampanye propaganda secara besar-besaran, perlombaan nuklir, menarik negara-negara netral, bersaing di ajang olahraga internasional, dan kompetisi teknologi seperti Perlombaan Angkasa

C. Dampak Perang Dingin

Dampak Positif

Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

Dampak positif di tiap bidang :

1. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi. Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.

2.Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.

3. Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.

4. Luar angkasa


Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.

Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

5. Teknologi

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.

Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.

Dampak Negatif

Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Dampak negatif di tiap bidang :

1. Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

2. Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut. Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.

D. Berakhirnya perang dingin

Berakhirnya Perang Dingin - Kedua negara adikuasa akhirnya menyadari bahwa hubungan anatar keduanya sudah sanagat panas, oleh karena itu mereka ingin mengurangi ketegangan yang ada sebelum akhirnya menyebabkan perang terbuka yang diperkirakan akan menghancurkan seluruh dunia dengan adanya Perang Dunia III. Sehingga sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Pengurangan ketegangan terhadap pihak yangbertikai disebut Detente. Detente ditandai oleh peristiwa sebagai berikut.
  • Isu Berlin Barat dapat diselesaikan dalam meja perundingan tahun 1971.
  • Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.
  • Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973.
  • Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan ditandatanganinya persetujuan SALT I (Strategic Arm Limited Task) dan SALT II atau pembatasan persenjataan strategis
SALT I merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategisyang berlangsung di Helsinki, Finlandia tanggal 17 November 1969. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).

SALT II merupakan perundingan pembatasan persenjataan strategis yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada November 1972 tetapi hasilnya baru ditandatangani 18 Juni 1979 di Wina, Austria oleh Jimmy Carter (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev (Uni Soviet).

Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan balistiknya yang mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan pembatasan nuklir balistik tahun 1987. Dampak dari perjanjian ini antara lain Uni Soviet mengurangi kekuatan angkatan perangnya di Eropa Timur dan mulai memusatkan pembenahan ekonomi serta kehidupan politik dalam negeri yang lebih demokratis.

Deng Xiaoping berhasil menguasai Partai Komunis Cina (PKC) setelah meninggalnya Mao Tse Tung. Deng Xiaoping merupakan pemimpin kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi. Programnya adalah membangkitkan sistem pertanian dan bisnis yang berdasarkan milik pribadi. Penanaman modal asing mulai masuk kembali terutama dalam sektor jasa dan diharapkan dapat berproduksi untuk tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan adanya gejala kapitalisme dalam kehidupan komunisme di Cina. Tetapi reformasi ekonomi yang ada tidak diimbangi dengan adanya reformasi politik sehingga kehidupan politik masih dikendalikan oleh partai Komunis. Dampaknya muncul bentrokan dengan mahasiswa seperti 1989 terjadi Tragedi di Lapangan Tiananmen, Beijing dimana terjadi demonstrasi besar-besaran tetapi mendapatkan perlawanan bahkan para pelakunya diawasi secara ketat.

E. Peran aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin dan dampaknya terhadap politik dan ekonomi global

Situasi " Perang Dingin " atau " Cold War " di era tahun 60 - 80 an dimana saat itu Politik Internasional terbelah menjadi 2 blok yaitu Blok Barat dan Blok Timur .

Amerika Serikat dengan blok baratnya mengkampanyekan anti komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet (Russia) . Amerika banyak menyokong negara - negara yang anti komunis dan kadang - kadang mereka terlibat langsung dalam konflik seperti di Vietnam . Pada era perang dingin Indonesia mempunyai kebijakan Politik Luar negeri " Bebas Aktif " dimana Indonesia bersikap tidak memihak blok manapun dan aktif untuk mewujudkan perdamaian dunia bersama negara - negara lain seperti Mesir , Yugoslavia , Kuba dll membentuk Gerakan Non Blok ( Indonesia pernah menjadi ketua negara - negara Non Blok di era Presiden Soeharto ) Pada realitanya Indonesia yang pada tahun 1965 pernah mengalami pemberontakan komunis lebih condong sedikit ke blok Barat dan Indonesia sangat berperan dalam " balance of power " di kawasan Asia Tenggara dan sebagai pencetus organisasi negara - negara Asia Tenggara (ASEAN) . Sikap Indonesia yang non blok ditegaskan tidak mau adanya pangkalan militer Amerika Serikat & NATO di wilayah Indonesia dan tidak mendukung keterlibatan Amerika Serikat di perang Vietnam. Kira - kira demikian peran & sikap Indonesia pada era perang dingin tahun 60 - 80 an.

F. Peran aktif Bangsa Indonesia dalam Gerakan Non Blok pada masa perang dingin dan dampaknya terhadap politik dan ekonomi global


Gerakan Non Blok (GNB) dalam bahasa Inggris disebut Non Aligned Movement (NAM) merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh negara-negara yang cinta damai serta negara-negara yang ingin berperan aktif dalam rangka menciptakan perdamaian serta keamanan dunia, yaitu dengan tidak beraliansi dengan blok-blok manapun. Organisasi ini beranggotakan lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia di dalamnya. GNB didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar sebagai hasil kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang dikenal dengan sebutan dasasila Bandung. Terdapat keterkaitan yang erat antara GNB dan dasasila Bandung tersebut. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari :
  1. Asas Gerakan Non Blok
  • Berusaha untuk mendukung perjuangan kemerdekaan di berbagai tempat di dunia ini.
  • Memegang teguh perjuangan dalam melawan kolonialisme, neokolonialisme, serta imperialisme.
     2. Tujuan Gerakan Non Blok
  • Mengembangkan solidaritas diantara sesama negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemakmuran, serta kemerdekaan
  • Turut serta dalam meredakan ketegangan dunia akibat pertikaian yang terjadi antara blok Barat dan blok Timur.
  • Berusaha untuk membendung segala pengaruh buruk, baik itu yang berasal dari Blok Barat maupun Blok Timur
  • Setelah kita mengetahui penjelasan mengenai gerakan non blok. Kita akan menjelaskan mengenai peran indonesia dalam gerakan non blok. Berikut adalah penjelasannya :

G. Perkembangan ASEAN

Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia - ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN sekarang beranggotakan 10 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Dasar berdirinya ASEAN adalah Deklarasi Bangkok yang dicetuskan pada tanggal 8 Agustus 1967

Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia

1. Latar Belakang Berdirinya ASEAN


ASEAN merupakan organisasi negara-negara di Asia Tenggara yang tidak membedakan sistem politik dan ideologi. Ide dasar pembentukan ASEAN adalah kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, dalam perkembangannya organisasi ini bertekad menjamin stabilitas dan keamanan tanpa campur tangan bangsa asing. Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan di antara negara-negara Asia Tenggara. Berikut ini persamaan-persamaan anggota ASEAN tersebut.
Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara. Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia. Persamaan nasib dalam sejarahnya yaitu sama-sama sebagai negara bekas dijajah oleh bangsa asing. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Jendela Info Brunei Darussalam masuk menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, Laos, dan Myanmar tanggal 23 Juni 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999.

H. Kerja sama negara-negara kawasan Utara dan Selatan

Dialog Utara-Selatan mulai populer sejak diselengarakan Konferensi Kerja sama Ekonomi Internasional tingkat menteri yang pertama di Paris, pada tanggal 16 – 18 Desember 1975. Dialog tersebut dilakukan dengan dilandasi adanya “krisis hubungan antara negara-negara industri kaya atau istilah lainnya negara kelompok Utara (AS, Kanada, Jepang, Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman) dengan negara-negara berkembang atau Negara Selatan.

Tujuan mendasar dari kerja sama Utara-Selatan adalah mencari titik-titik kesepakatan dalam hubungan antara negara industri kaya dengan negara-negara berkembang. Di satu pihak negara-negara Utara memiliki keunggulan dalam bidang Iptek, tetapi kurang didukung oleh sumber kekayaan alam yang melimpah. Di pihak lain negara-negara Selatan memiliki sumber kekayaan alam relatif melimpah namun kurang didukung Iptek yang memadai. Dengan kondisi ini kedua belah pihak sangat penting melakukan kerja sama, sehingga “Orde Ekonomi Internasional Baru” dapat dirasakan oleh kedua belah pihak.

I. Peran aktif Bangsa Indonesia terhadap masalah Palestina

Pengumuman resmi presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memerintahkan Deplu AS untuk segera memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem mengejutkan dan membuat marah dunia. Berbagai kecaman dari para pemimpin dunia termasuk dari sekutu AS seperti Inggris, Perancis dan Jerman diarahkan kepada Donald Trump. Presiden AS ini mengaku sebagai orang yang selalu menetapi janji-janji nya di kala kampanye dulu yang sudah berjanji akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dia menuduh presiden-presiden AS terdahulu tidak menetapi janji-janji politik pada waktu kampanye dan tidak berani mengakui Yerusalem ibu kota Israel. Memang Kongres Amerika Serikat sejak tahun 1995 telah mencapai kompromi untuk secara resmi mengakui Yerusalem ibu kota Israel. Namun semua presiden AS sebelum Donald Trump tidak melaksanakan keputusan Kongres AS itu karena mengetahui resiko bahaya yang akan ditimbulkan bila melaksanakan keputusan itu. Hanya Donald Trump lah yang melakukannya. Memang banyak kalangan di Amerika Serikat sendiri mengakui bahwa disamping Donald Trump itu memiliki kebijakan rasis, anti imigran, anti - Islam dan membatalkan segala perjanjian AS dengan negara-negara lain yang pernah di lakukan presiden Barack Obama, serta kebijakan proteksionisme “Amerika First” juga banyak mendapat dukungan kalangan warga Amerika Serikat garis keras-White Supremacy. Selain itu Donald Trump juga di kelilingi kalangan yang menganut isolationist, garis keras berdasarkan garis agama dan penasihat nya yang keturunan Yahudi yaitu menantunya sendiri Jared Kushner yang dekat dengan Israel secara terang-terangan. Akibatnya, begitu menjadi Presiden, Donald Trump mengeluarkan kebijakan yang kontroversi dari membangun tembok di perbatasan dengan Mexiko, memprotes WTO, mengecam NAFTA – asosiasi perdagangan bebas AS dengan Kanada dan Mexico, mengecam NATO yang nota bene sekutu AS di Eropa sejak lama, melarang warga negara beberapa negara Islam dari Timur Tengah masuk AS, menarik diri dari perjanjian tentang pengurangan emisi global, membatalkan perjanjian nuklir dengan Iran (yang sudah di tandatangani Obama dengan para sekutunya di Eropa) dan terakhir mengakui resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan Trump soal Yerusalem ini sangat berbahaya karena menggagalkan berbagai upaya perdamaian antara Isreael dan Palestina, membuat marah negara-negara Muslim di dunia, serta masyarakat internasional, memunculkan gerakan-gerakan radikal anti barat di seluruh dunia, dan membuat Israel dapat mengusir total dari tanah airnya sendiri. Begitu Trump resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, negeri zionis ini langsung membangun ratusan perumahan untuk warga Yahudi dengan mengusir orang-orang Palestina dari tanahnya sendiri. Sebelumnya Israel sudah berkali-kali melakukan settlement untuk warga Yahudi yang didatangkan dari seluruh belahan dunia dengan melawan secara terang-terangan resolusi PBB soal pelarangan settlement atau pembangunan rumah-rumah baru untuk warga Yahudi. Selain itu Pemimpin Palestina Mahmud Abas mengkhawatirkan konflik Israel Palestina akan menjadi isu perang agama. Padahal perjuangan Palestina itu untuk merebut kemerdekaan, baik warga Muslim dan Kristen bersatu menghadapi Israel.



0 Response to "Peran aktif bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin dan dampaknya terhadap politik dan ekonomi global"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.